Selasa, 23 November 2010

10 Pesawat Tempur Tercepat Di Dunia, Indonesia Juga Punya

10. F-14D Super Tomcat– Mach 2.34

Jika Anda pernah menonton Top Gun, Anda pasti melihat Tomcat, meskipun mungkin salah satu dari seri sebelumnya. Tomcat F-14D, dirancang oleh Grumman, jelas merupakan salah satu dari jenis pesawat militer tercepat.
Mampu mencapai kecepatan di 2,34 mach, pesawat itu dibuat untuk dapat menghancurkan pesawat musuh pada malam hari. Sementara banyak pesawat yang hanya diijinkan untuk terbang dalam cuaca yang layak, F-14D bisa terbang dan menghancurkan dalam semua jenis kondisi. Tidak hanya itu, selain dapat menyerang pada malam hari dan dalam cuaca yang tidak terlalu baik, pesawat ini juga mampu menembak sekaligus 6 target pada waktu yang sama. Tomcat juga bagus untuk mendeteksi pesawat musuh dari jarak 100 mil.

Penerbangan perdananya pada tanggal 23 November 1987 dari halaman Calverton Grumman dan prototipe akhir melakukan penerbangan pada tanggal 9 Februari 1990. Tomcat F-14D adalah seri terakhir dari seri F-14 F yang upgrade dengan perangkat lunak komputer yang jauh lebih handal dan canggih. Namun, Menteri Pertahanan Dick Cheney menganggap pesawat ini tidak cukup kompetitif untuk bersaing dengan teknologi modern saat ini dan membatalkan produksi F-14 tahun 2008.


9. MiG-23 Flogger – Mach 2.35

MiG-23 Flogger dibangun untuk menggantikan MiG-21 Fishbed sebelumnya. Dibuat dengan mesin yang lebih kuat serta setelan sudut sayap menyapu yang mampu mengubah variabel seperti kecepatan, waktu lepas landas, dan waktu pendaratan.
Mereka yang pernah terbang bersama pesawat ini mengatakan bahwa Flogger adalah salah satu pesawat tempur terbaik yang pernah dibuat dan relatif mudah untuk diterbangkan.

Meskipun digunakan untuk pertahanan Rusia dengan sistem pelacakan dan radar inframerah, pesawat ini diakuisisi oleh AS dan berganti nama menjadi YF-113 dengan beberapa perubahan.

Flogger banyak digunakan oleh Uni Soviet serta Hungaria, Polandia, Bulgaria, Jerman Timur, dan beberapa sekutu Pakta Warsawa. Negara-negara seperti Kuba, Korea Utara, India, Mesir, Suriah, dan lain-lain juga memiliki MiG-23S.


8. Su-27 Flanker – Mach 2.35

Uni Soviet menciptakan Su-27 Flanker untuk menyaingi supremasi udara AS dengan F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon-nya. Mampu terbang dengan kecepatan 2,35 mach, Flanker menjadi pesawat tempur paling tangguh pada masanya.
Rancangan akhir Su-27 selesai pada tanggal 20 April 1981. Flanker banyak mencatat rekor, termasuk kecepatan take-off dan tertinggi dalam mendaki ketinggian. Meskipun merupakan proyek Rusia, negara-negara lain seperti Vietnam dan Cina sangat tertarik dalam memproduksi Flanker dengan versi mereka sendiri, tapi ini biaya yang harus dikeluarkan sangat menawan : $ 180 juta!.


7. F-14 Tomcat – Mach 2.37

Angkatan Laut Amerika Serikat sedang mencari seorang petarung jangka panjang dan Grumman memiliki jawabannya: F-14. Dilengkapi dengan setelan sudut sayap yang dapat diubah dan kapasitas bahan bakar besar, pesawat ini memang jempolan. Dengan kemampuan menembakkan rudal ke pesawat musuh dari lebih dari 100 mil, menjadi sangat berguna untuk melindungi kapal induk yang dari diserang dari udara.
Setelah Uni Soviet bubar tahun 1990-an, Pesawat ini diturunkan kemampuannya hanya untuk serangan darat terbatas dan kemampuan yang diinstal sebelumnya tidak lagi dibutuhkan. Hari ini F14 telah digantikan oleh F/A-18E/F Super Hornet karena meningkatnya biaya pemeliharaan.


6. Su-24 Fencer – Mach 2.4

Su-24 Fencer adalah pesawat buatan Soviet yang awalnya dimaksudkan untuk menyaingi US F-111. Namun Fencer membuktikan bahwa ia jauh lebih baik, jauh lebih cepat, kecil, ringan, dan lebih kuat daripada F-111. Bahkan, Fencer sering disebut sebagi pesawat paling berbahaya yang pernah dimiliki Uni Soviet.
Keunggulan pesawat ini adalah bahwa ia mampu mencapai mach 2,4 pada ketinggian rendah, sementara tidak banyak pesawat yang mampu melakukannya. Dibutuhkan ketinggian tertentu untuk bisa terbang pada kecepatan supersonik. Fencer juga dilengkapi dengan rudal laser-designators yang mempunyai akurasi lebih baik. Teknologi ini bersama dengan radar membuat Fencer sangat kuat. Meskipun penerbangan perdananya pada 2 Juli 1967, secara resmi Fencer diperkenalkan pada militer tahun 1974.


5. F-111 Aardvark – Mach 2.5

F-111 Aardvark mungkin paling dikenal dengan desain modul kokpit untuk dua awak yang dirancang lepas pada keadaan darurat. Pertama dirancang awal 1960-an oleh General Dynamics, F-111 Aardvark, meskipun mempunyai nama yang aneh, Aardvark adalah pembom strategis yang banyak digunakan pada waktu itu.
Pertama kali mengudara pada tanggal 21 Desember 1964 dan dibawa bergabung ke militer pada bulan Juli 1967. Tujuan dibangunnya F-111 adalah sebagai interceptor jarak jauh bagi US Navy serta pesawat pembom Angkatan Udara. Namun kemudian, pesawat hanya bermanfaat bagi Angkatan Udara sebab ketika berkumpul dan siap untuk dimasukkan ke carrier dek kapal induk Angkatan Laut, mereka dianggap terlalu berat untuk digunakan.

4. F-15 Eagle – Mach 2.5

Untuk menggantikan F-4 Phantom yang sudah out of date, Angkatan Udara AS mencari pesawat tempur superior yang canggih dengan kemampuan jelajah jarak jauh. Pada tahun 1965 permintaan itu dibuat, hanya tujuh tahun kemudian pesawat itu sudah terbang untuk pertama kalinya dan bergabung ke militer pada tahun 1979.
McDonnell Douglas, sebuah perusahaan yang dikenal sebagai pembuat Boeing, membuat pesawat yang memiliki sayap besar dengan kelincahan yang luar biasa untuk ukuran pesawat sekitar 64 meter panjang dan bentang sayap 42 kaki itu. Meskipun pesawat lebih besar dari ukuran rata-rata kebanyakan pesawat tempur, penggunaan titanium serta kompresi mesin jet yang disesuaikan memungkinkan pesawat mencapai kecepatan Mach 2,5 dalam waktu singkat. Namun, Eagle hanya mampu melaju sekitar 1,78 mach ketika dimuati senjata.

Tentu saja seperti kebanyakan pesawat, F-15 Eagle punya berbagai seri, termasuk F-15A dan F-15D. Model-model baru yang jauh lebih canggih, dilengkapi dengan radar top-of-the-line, komputer baru, dan banyak lagi.

3. MiG-31 Foxhound – Mach 2.83

Debut penerbangan pertama pada tanggal 16 September 1975, MiG-31 Foxhound dibuat untuk menggantikan MiG-25. Tugasnya mencegat pesawat asing dengan kecepatan tinggi serta menggagalkan rudal jelajah dan pesawat yang terbang rendah. Meskipun mirip dengan MiG-25, Foxhound mengalami perombakan besar. Pesawat dibuat lebih besar dari MiG-25. Memiliki kemampuan untuk terbang dengan kecepatan supersonik, bahkan di ketinggian rendah. Pesawat juga telah diberikan mesin baru dengan kapasitas besar serta sistem pelacakan radar canggih yang membuat Foxhound jauh lebih handal dan efisien dalam pekerjaannya.
Resmi masuk militer pada tahun 1983, Foxhound perlahan menggantikan penggunaan MiG-25. Sekitar 400-500 unit MiG-31 diciptakan untuk Rusia dan Uni Soviet.

2. MiG-25R Foxbat-B – Mach 3.2

Pada tahun 1959, Uni Soviet memfokuskan diri pada penciptaan pesawat tempur yang bisa mencegat serta digunakan untuk kegiatan pengintaian sekaligus.
Seperti beberapa pesawat Rusia lainnya, pesawat ini diciptakan untuk menyaingi pesawat AS seperti Lockheed SR-71 serta North American XB-70. Pada bulan Maret 1964, MiG-25R Foxbat melakukan penerbangan perdana dan segera pada tahun 1969, undang-undang ditandatangani untuk memungkinkan pengujian pesawat dengan kemampuan pengintaian dan tes dilakukan tahun 1970.

Pada tahun 1972 desain penyempurnaan telah digunakan oleh Angkatan Udara Uni Soviet. Pesawat dilengkapi dengan sistem pengendalian kebakaran otomatis serta radar besar dengan sistem look-down dan shoot-down setelah tahun 1980 ketika semua MiG diperbarui.

MiG-25R Foxbat juga mampu membom stasioner menggunakan bom jatuh bebas dari ketinggian 65.000 ft sambil tetap terbang dengan kecepatan supersonik. Ada juga sistem terinstal yang memungkinkan pesawat untuk menjatuhkan 10 bom sekaligus!

Dan inilah jawaranya Gan. . !!!!

1. SR-71 Blackbird – Mach 3.2+


Meskipun pertama kali diperkenalkan pada 1966, SR-71 Blackbird masih dinobatkan sebagai pesawat berawak pengintai tercepat hingga empat dekade kemudian. Diproduksi oleh Lockheed, SR-71 ini dirancang oleh Clarence “Kelly” Johnson eorang tokoh penting dalam sejarah penerbangan.
Memulai debutnya pada tanggal 22 Desember 1964, dan memulai karir di militer pada Januari 1966. SR-71 mampu terbang dengan kecepatan mach 3,2 bahkan lebih. SR-71 adalah pesawat pengintai U-2 yang sangat rentan bagi pertahanan udara Soviet karena kecepatan dan kemampuan terbangnya yang lebih tinggi dan dilengkapi dengan kemampuan untuk melarikan diri.

Faktanya, pesawat ini tidak pernah jatuh oleh musuh, 12 unit dari 32 unit yang pernah dibuat hancur dalam kecelakaan. Pesawat dicat dengan cat teknologi baru yang memungkinkan sulit dilacak radar. Bentuk keseluruhan pesawat juga menjadi salah satu pesawat stealth teknologi pertama.

Rancangan Pesawat Tempur Buatan Indonesia

Proyek Pembuatan

TEMPO Interaktif, Jakarta – Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, Indonesia menjajaki pengembangan pesawat tempur generasi 4,5. “Kalau F-16 itu generasi ke 4, kalau F-35 buatan Amerika itu generasi 5, ini ditengah-tengahnya, Sukhoi itu masih generasi 4,” katanya di sela perhelatan Bandung Air Show, Kamis (23/9)
KFX:

Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang. Proyek ini digagas presiden Korea Kim Dae Jung pada bulan Maret 2001 untuk menggantikan pesawat-pesawat yang lebih tua seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger. Dibandingkan F-16, KFX diproyeksi untuk memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistim avionic yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth). pemerintah Korea akan menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sejumlah industri dirgantara negara itu di antaranya Korean Aerospace Industry menanggung 20 persennya .pemerintah Indonesia 20 persen dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini dan 100 pesawat untuk korea. Total biaya pengembangan selama 10 tahun untuk membuat prototype pesawat itu diperkirakan menghabiskan dana 6 miliar US Dollar.Pemerintah Indonesia akan menyiapkan dana US$1,2 miliar.

penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia-Korsel itu sudah dilakukan pada 15 Juli 2010 yang lalu di Seoul-Korea Selatan.diharapkan pada tahun 2020 Sudah Ada Regenerasi Pesawat Tempur untuk kedua pihak.
Spesifikasi

KFX Spec: · Crew: 1

· Thrust: about 52,000lbs (F414 class x 2)

· Max Speed: about Mach 1.8

· Armament:

o M61 Vulcan

o AIM-9X class short-range AAM(AIM-9X class) (indigenous, under development)

o AIM-120 class beyond visual range AAM (not specified yet)

o 500lbs SDB class guided bomb|KGGB (indigenous)

o JCM class guided short range AGM (indigenous, under development)

o SSM-760K Haeseong ASM (indigenous)

o Boramae ALCM (indigenous, under development), or Taurus class ALCM

o supersonic ALCM (based on Yakhont technology) (indigenous, under development)


Perbandingan KF-X dengan F-35


Mengapa PT DI tidak membuat sendiri ??


Membuat pesawat tempur jauh lebih kompleks daripada membuat pesawat penumpang karena ada tambahan sistem dalam sebuah pesawat tempur yaitu sistem kontrol senjata pada sistem avioniknya, disamping sistem mesin pendorong, sistem radar, dan struktur pesawat yang harus dirancang lebih kuat namun tetap lincah bermanuver di udara. Pesawat tempur KFX ini dirancang untuk masuk dalam kelompok pesawat tempur generasi 4,5 yang berarti harus mempunyai 6 kemampuan yaitu:

(1) kemampuan pesawat tempur untuk melakukan manuver ekstrim agar mendapat posisi serang paling menguntungkan (Air Combat Manuverability).

(2) Pesawat tempur harus bisa terbang lincah sehingga harus menggunakan teknologi fly by wire untuk kontrol penerbangannya.

(3) Penggunaan teknologi trust vectoring nozzles yang mampu mengubah-ubah arah semburan gas buang mesin jet agar pesawat tempur mempunyai kemampuan terbang dalam kecepatan rendah dan mampu melakukan belokan tajam.

(4) Kemampuan untuk terbang jelajah pada kecepatan supersonik dalam waktu yang lama.

(5) Radar pesawat tempur berkemampuan menjejak target diluar batas cakrawala atau beyond visual range

(6) Kemampuan menyerap dan membiaskan pancaran radar atau teknologi stealth

Jadi bisa dibayangkan seandainya PT. Dirgantara Indonesia dilibatkan dalam pembuatan pesawat tempur ini maka akan ada penguasaan teknologi kedirgantaraan baru paling tidak untuk pembuatan 50 pesawat tempur KFX yang akan dibeli Pemerintah Indonesia nantinya dari keikutsertaannya membiayai proyek ini. Penguasaan teknologi baru di bidang pembuatan pesawat tempur generasi 4,5 ini dapat menjadi modal dasar bagi PT. Dirgantara Indonesia untuk membuat pesawat tempur sendiri kelak dikemudian hari.

Jadi untuk teknologi PT DI memang belum mampu untuk membuat secara mandiri. Selain ini butuh modal besar untuk melakukan riset sendiri namun jika besama korea maka teknologi kita akan dapatkan dengan sendirinya dan kelak dapat dikembangkan lagin untuk membuat pesawat tempur ciptaan sendiri.
Prototype

Daftar Kecelakaan dan Insiden Pesawat Udara di Indonesia

3 Juli 2004, pesawat dengan nomor penerbangan LNY 332 VKMP tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang dalam perjalanan dari Jakarta. Pesawat dengan 150 penumpang tersebut tergelincir 175 meter dari landasan semestinya.Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Penyebab musibah ini diperkirakan karena kondisi landasan yang licin karena hujan.

30 November 2004, pesawat MD-82 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT 538 tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo di Solo dan menewaskan 26 orang.

10 Januari 2005 Lion Air Penerbangan 789 gagal lepas landas dari Kendari, Sulawesi Tenggara.

15 Februari 2005 Lion Air Penerbangan 1641 terperosok di Bandara Selaparang, Mataram, NTB.

5 September 2005 Pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines Penerbangan RI 091 gagal take off dari Bandara Polonia Medan dalam penerbangan menuju Jakarta, lalu menerobos pagar bandara dan menabrak perumahan penduduk dan masyarakat di Jl. Jamin Ginting Medan.

Dari 117 orang penumpang dan awak, hanya 17 yang selamat. Korban dari masyarakat di darat, 41 orang dinyatakan tewas

4 Maret 2006 Lion Air Penerbangan IW 8987 dari Denpasar - Surabaya yang membawa 156 orang tergelincir saat mendarat di Bandara Juanda karena cuaca buruk, semua penumpang selamat.

5 Mei 2006 Batavia Air Penerbangan 843 jurusan Jakarta - Ujung Pandang - Merauke setelah beberapa saat mengudara pilot meminta balik ke bandara pada saat mendarat ban pecah dan pesawat tergelincir di landasan pacu Bandara Soekarno Hatta, 127 penumpang selamat, 4 orang luka-luka.

5 Mei 2006 Pesawat Twin Otter milik Trigana Air Service dengan 9 penumpang pejabat pemerintah daerah Puncak Jaya, Papua dan 3 awak jatuh dan menewaskan semua penumpangnya. Pesawat diduga menabrak dinding gunung.

1 Januari 2007 Adam Air Penerbangan 574 dari Jakarta - Manado via Surabaya jatuh di Selat Makassar di kedalaman lebih dari 2.000 meter.


Semua 102 penumpang dan awak pesawat tewas serta jasad seluruh penumpang dan bangkai pesawat tetap terkubur di dasar laut.

7 Januari 2007 Batavia Air Penerbangan 524 dengan tujuan Jakarta dan membawa 135 penumpang dan 3 bayi gagal lepas landas dari Bandara Depati Amir, Pangkalpinang karena kerusakan di roda ketika pesawat bergerak di landasan pacu. Akibatnya pesawat berjalan oleng.

17 Januari 2007 Mandala Airlines Penerbangan 660 tujuan Jakarta-Makassar-Ambon terpaksa kembali ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Pesawat ini sempat mengudara 30 menit namun kemudian diketahui mengalami kerusakan roda.

17 Januari 2007 Batavia Air Boeing 737-400 rute Manado-Balikpapan-Jakarta dengan 147 penumpang dengan empat pramugari gagal melanjutkan perjalanan karena satu roda pesawat rusak.

21 Februari 2007 Boeing 737-300 Adam Air Penerbangan KI 172 dalam penerbangan dari Jakarta - Surabaya tergelincir saat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya.
Pesawat mengalami kerusakan namun semua penumpangnya selamat.(Detikcom)

7 Maret 2007

Garuda Indonesia Penerbangan GA-200 saat melakukan pendaratan, 22 orang tewas. Terdiri dari 21 penumpang dan 1 awak kabin.

12 Maret 2007- Batavia Air Penerbangan 200 dengan tujuan Jakarta batal berangkat dari Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Seorang penumpang mengaku mendengar ledakan keras yang diduga dari bagian mesin saat pesawat telah melaju sekitar 500 meter di landasan pacu bandara. Pilot mengerem pesawat, lalu pesawat kembali ke apron.(TempoInteraktif)

23 Maret 2007- Merpati Nusantara Airlines Boeing 737-300 pecah kaca depannya dalam penerbangan dari Denpasar ke Kupang. Pesawat dengan 96 penumpang mendarat dengan selamat di Kupang, namun penerbangan kembali ke Jakarta harus ditunda.(Surya)

19 April2007 - Trigana Air Fokker 27 melakukan pendaratan darurat di ujung bandara Wamena, Papua, setelah salah satu bannya pecah. Tak ada korban yang jatuh.(Jakarta Post)

27 Agustus 2008- Sriwijaya Air Penerbangan 62 tergelincir saat mendarat di Jambi. 13 orang luka.

2 Agustus 2009
- Merpati Nusantara Airlines berjenis pesawat Twin Otter, hilang di Papua. Seluruh 15 orang tewas.

24 September 2010 - Pesawat jenis Super decathlon yang di kendarai Alex supeli jatuh di Bandung Air Show.

(diolah dari berbagai sumber)

Foto-foto menakjubkan pesawat terbang

ini dia foto pesawat yang menakjubkan


Inilah pesawat tempur indonesia terbaru !!!

SUKHOI SU-27SKM

Design: OKB Pavel O. Sukhoi, Moscow
Production: KNAAPO-works, Komsomolsk on the Amour
Wingspan: 14.70m
Length: 21.93m
Height: 5,93
Wing area: 46.50m²
Maximum speed at height: mach 2.35 / at sea level: mach 1.1
Service ceiling: 18,000m
Combat radius: 1,500km
Range with max fuel: 4,500km
Armament: one 30mm GSh-301 cannon and up to 6,000kgs of bombs and missiles including AA-10 and AA-11 air-to-air missiles
Engines: two 79,43kN thrust (122,6kN with afterburner) NPO Saturn (Lyulka) AL-31F




SU-27SK basic specifications
Engines type 2 х AL-31F
Thrust, kgf 2 х 12500
Length, m 21.9
Wing span, m 14.7
Height, m 5.9
Max takeoff weight, kg
33000
Max payload, kg
8000

Max internal fuel capacity, kg
9400
Max sea-level speed, km/h 1400
Max Mach number 2.15
Service ceiling, m 17750
Max g-load
9
Flight range at the cruising altitude, km: 3530
Run with the normal takeoff weight, m 450
Roll with the drag chute deployed, m 700

Indonesia Beli 8 Pesawat Tempur Brasil


(Ilustrasi) pesawat Super Tucano

SAO PAULO, KOMPAS.com — Raksasa penerbangan Brasil, Embraer, Rabu (10/11/2010), mengumumkan, perusahaan itu memenangi kompetisi internasional untuk menyediakan delapan pesawat serang ringan bermesin turbojet Super Tucano bagi Angkatan Udara Republik Indonesia.

Embraer tidak membeberkan berapa besar nilai perjanjian tersebut, tetapi koran lokal menyebutkan angka 10 juta dollar AS. Perjanjian itu mencakup stasiun pendukung di darat dan suatu paket logistik yang terintegrasi. Pengiriman pesawat ke Indonesia dimulai tahun 2012.

"Kami sangat senang bahwa Angkatan Udara Indonesia menjadi pelanggan terbaru dari Sistem Pertahanan Embraer," kata Orlando Jose Ferreira Neto, Wakil Presiden Eksekutif Embraer. "Super Tucano merupakan pesawat serang ringan yang sudah terbukti dan pesawat latih yang sudah maju, yang saat ini sudah digunakan oleh lima angkatan udara. Kami yakin, pesawat itu sangat sesuai dengan kebutuhan Indonesia," tambahnya.

Embraer, pembuat pesawat terbesar ketiga di dunia, pada kuartal ketiga tahun 2010 memiliki pendapatan senilai 128 juta dollar.Kompas

Senin, 22 November 2010

Peradaban Islam Merintis Dirgantara



2.1.           Awal Perkembangan Dunia Penerbangan
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara. Sedangkan mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (QS Al-Anbiyaa: 32)
Klaim peradaban Barat yang selama beberapa abad mengaku sebagai perintis di bidang kedirgantaraan akhirnya terpatahkan. Sekitar 600 tahun sebelum Roger Bacon dan Leonardo Da Vinci, sarjana Barat, mencoba untuk terbang menjelajahi angkasa, ilmuwan Muslim di abad ke-9 M telah berhasil melakukan uji coba penerbangan dengan teknologi yang dikembangkannya.
Para ahli penerbangan dan sejarah Barat mengakui pencapaian peradaban Islam dalam dunia penerbangan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan itu. “Ibnu Firnas adalah manusia pertama dalam sejarah yang melakukan percobaan ilmiah untuk melakukan penerbangan,” ujar Sejarawan Barat, Philip K Hitti dalam bukunya yang bertajuk History of the Arabs.
Pencapaian yang berhasil ditorehkan ilmuwan Muslim di era kejayaan Kekhalifahan Islam di Andalusia itu juga mendapat pengakuan dari pakar kedirgantaraan Amerika Serikat (AS) Richard P Hallion. Dalam sebuah kesempatan, Hallion menyatakan sejarah penerbangan dunia tak boleh melupakan pencapaian Ibnu Firnas.
Di bulan September 2000, University of Houston mulai memperkenalkan dan mengajarkan para mahasiswanya tentang sejarah penerbangan yang telah diperkenalkan Ibnu Firnas. “Hari ini kita mempelajari seorang manusia yang sudah benar-benar terbang pada 1.000 tahun lalu,” begitu University Of Houston membuka kuliahnya.
Adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa Ibnu Firnas yang mewakili peradaban Islam pada tahun 852 telah berhasil melakukan uji coba penerbangan pertama. Karena itu tak salah bila pengelola Bandara Internasional Doha di Qatar menamakan sistem manajemen airport mereka yang baru dengan julukan “Firnas”.

2.2.           Perintis Pertama Dunia Dirgantara
Nama lengkapnya adalah Abbas Qasim Ibnu Firnas. Dia terlahir di Izn-Rand Onda, Andalusia pada tahun 810 M. Ibnu Firnas berasal dari suku Berbar. Ia adalah ilmuwan serbabisa yang menguasai beragam ilmu. Selain dikenal sebagai seorang penerbang perintis yang tangguh, dia juga seorang ahli kimia, inventor, musisi, fisikawan, penyair astronom dan insinyur yang mumpuni.
Selain menemukan berbagai teknologi penting dalam dunia penerbangan, dia juga sukses menciptakan sebuah jam air yang dikenal dengan sebutan Al-Maqata. Tak cuma itu, dia juga berhasil memciptakan gelas berwarna. Dalam astronomi, Ibnu Firnas pun mampu menciptakan rantai cincin untuk menjelaskan gerakan planet dan bintang.
Ibnu Firnas meninggal dunia 12 tahun setelah setelah uji coba terbang keduanya. Cedera yang dialaminya saat melakukan penerbangan membuat kondisi kesehatannya memburuk. Sejarawan Barat Philip K Hitti menempatkannya sebagai orang yang hebat – manusia pertama dalam sejarah yang melakukan uji coba ilmiah penerbangan.
Ketika orang-orang Barat mengajar anak-anaknya tentang kisah Wright Bersaudara, negara-negara Islam justru memperkenalkan generasi mudanya tentang kisah keberhasilan Ibnu Firnas. Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Libya mengeluarkan stem untuk memperingatinya. Bangsa Irak membangun patung sang penerbang di sekitar Lapangan Terbang Internasionalnya. Ia juga diabadikan sebagai nama bandara di utara Baghdad.

2.3.           Usaha-Usaha Para Penerbang Muslim
Asal-usul dunia kedirgantaran memang selalu mengundang perdebatan. Konon, peradaban pertama yang bercita-cita untuk bisa terbang adalah bangsa Cina. Memang ada beragam kisah tentang penerbangan yang pernah dilakukan sebelum peradaban Islam melakukannya.
Para ahli menyatakan, upaya penerbangan yang dilakukan secara terkontol yang dapat dibuktikan kesahihannya terjadi pada abad ke-9 M. Karena sejatinya, berbicara sejarah penerbangan berhubungan erat dengan perkembangan penerbangan mekanis, mulai dari penerbangan yang digerakan dengan meluncur hingga ke yang lebih modern lagi.
Peradaban Islam Spanyol di bawah kekuasaan Kekhalifahan Cordoba telah menjadi saksi uji coba penebangan yang dilakukan Ibnu Firnas. Upaya itu mendapat dukungan dari Amir Abdurrahman II – saat itu Cordoba belum memproklamirkan diri sebagai kekhalifahan independen yakni masih berada di bawah payung Dinasti Ummayah. Ilmuwan Muslim serbabisa itu melakukan uji coba penerbangannya pada tahun 852 M.
Ibnu Firnas membuat satu set sayap yang terbuat dari kain yang dikeraskan dengan kayu. Dengan peralatan seperti payung itulah, Ibnu Firnas lalu loncat dari menara Masjid Agung Cordoba. Pada uji coba pertama itu, dia tak bisa terbang. Namun, peralatan yang digunakannya mampu memperlambat jatuhnya Ibnu Firnas. Ia pun mendarat dengan selamat dengan luka kecil. Peralatan pertama yang diciptakan Ibnu Firnas itu menjadi semacam prototipe parasut di era modern.
Dua puluh lima tahun setelah uji coba pertamanya, di usia 65 tahun, Ibnu Firnas kembali melakukan uji coba terbang. Menggunakan semacam pesawat terbang layang (berupa sayap yang dilekatkan pada tubuhnya) sang ilmuwan meluncur dari bukit Jabal Al-Arus dan dapat terbang. Ia pun dapat mendarat dengan selamat, meski mengalami luka.
Uji coba penerbangan yang dilakukan Ibnu Firnas itu telah memberi inspirasi kepada Eilmer Malmesbury, seorang ilmuwan Inggris. Pada abad ke-11, Eilmer melakukan percobaan penerbangan dan bisa terbang sejauh 200 meter. Eimer menggunakan semacam pesawat terbang layang yang digunakan Ibnu Firnas.
Sekitar abad ke-10 M, seorang ilmuwan Turki yang tak disebutkan namanya juga sempat melakukan uji coba penerbangan. Dengan dua sayap dari kayu lebar yang direkatkan pada tubuhnya, orang Turki itu loncat dari atap sebuah masjid. Sayangnya, dia gagal mendarat dengan selamat. Upaya serupa juga dilakukan orang Turki pada tahun 1162. Namun juga belum berhasil.
Pengembangan dunia penerbangan di dunia Islam kembali berkembang di era kekuasaan Kekhalifahan Usmani Turki. Seorang penjelajah Muslim bernama Evliya Celebi melaporkan pada tahun 1630 sampai 1632, sarjana serbabisa Hezarfen Ahmet Celebi menggunakan pesawat bersayap berhasil terbang melintasi Sekat Basporus. Ia meluncur dari Menara Galata Istanbul setinggi 62,59 meter dan berhasil terbang sejauh tiga kilometer serta mendarat dengan selamat.
“Hazarfan Ahmed Celebi, pertama kali mencoba terbang sebanyak delapan atau sembilan kali dengan sayap elang menggunakan tenaga angin,’’ ujar Evliya Celebi dalam buku catatan perjalannya yang masih tersimpan di Perpustakaan Istanbul. Sultan Murad Han menyaksikan uji coba terbang itu dari bangunan besar bernama Sinan Pasha di Sarayburnu.
‘’Hazerpan Ahmed Celebi telah membuka era baru dalam sejarah penerbangan,’’ papar Sultan Murad. Upaya serupa juga dilakukan saudara laki-laki Hezarfen pada tahun 1633 yang bernama Lagari Hasan Çelebi. Lagari meluncur ke udara dengan menggunakan tujuh roket bersayap yang dilontarkan tenaga bubuk mesiu. Ia pun terlontar ke angkasa setinggi 300 meter. Unjuk kebolehan yang digelar pada acara peringatan ulang tahun puteri Sultan Murad IV itu berhasil. Lagari, menurut Evliya, mendarat dengan mulus di Bosporus dengan menggunakan sayap yang direkatkan ke tubuhnya sebagai parasut. Atas keberhasilannya itu, Lagari pun dihadiahi posisi yang sangat penting dalam militer Usmani.
Peradaban Islam Turki tercatat lebih awal dalam melakukan pengkajian ilmiah terhadap dunia penerbangan sebelum dunia Kristen Eropa. Di era kejayaan Kesultanan Ottoman, seorang sarjana Turki telah melakukan penelitian mengenai hubungan antara permukaan sayab burung dengan berat badannya. Kajian itu dilakukan untuk menemukan penyebab fisik yang bisa membuat terbang.
Penelitian itu telah menghasilkan cakrawala baru dalam bidang aerodinamika. Itulah sumbangan penting peradaban Islam bagi dunia penerbangan.

2.4.           Hasil-Hasil Dari Para Penerbang Muslim
2.4.1.     Parasut
Cikal bakal parasut ditemukan ilmuwan Muslim serbabisa Abbas Ibnu Firnas pada abad ke-9M. John H Lienhard dalam bukunya berjudul The Engines of Our Ingenuity menggambarkan uji coba terbang pertama dalam sejarah peradaban manusia yang terjadi pada tahun 852 M. “Seorang lelaki bernama Armen Firman (Ibnu Firnas) memutuskan untuk terjun dari sebuah menara Masjid Agung Cordova,” tutur Lienhard.
Dengan satu set sayap yang terbuat dari kain yang dikeraskan dengan kayu, Ibnu Firnas loncat dari ketinggian. Pada uji coba pertama itu, dia tentunya tak bisa terbang. Namun, peralatan yang digunakannya mampu memperlambat jatuhnya Ibnu Firnas. Ia mendarat dengan selamat dengan luka-luka kecil. Inilah awal mula parasut.

2.4.2.     Penerbangan Terkendali
Sejarah juga mencatat Abbas Ibnu Firnas sebagai orang pertama didunia yang melakukan uji coba penerbangan terkendali. Dengan semacam alat kendali terbang yang digunakan pada dua set sayap, Ibnu Firnas bisa mengontrol serta mengatur ketinggian terbangnya. Selain itu, dia juga bisa mengubah arah terbang. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya kembali ke arah dimana ia meluncur. Meski begitu, dia mengalami luka-luka saat mendarat.
2.4.3.     Sayap buatan
Sayap buatan pertama kali diperkenalkan oleh Peradaban Islam. Adalah Ibnu Firnas yang kali pertama membuat dan mencoba sayap buatan itu. Meski tak terlalu berhasil, inovasi yang digulirkannya menjadi inspirasi bagi ilmuwan dan penerbang di abad berikutnya. Seorang penjelalajah di abad ke-17, Evliya Çelebi menyebutkan Hezarfen Ahmet Celebi adalah penerbang pertama yang sukses melakukan penerbangan dengan menggunakan sayap buatan pada tahun 1630-1632.
2.4.4.     Roket Pelucur Terbang
Era baru dalam sejarah penerbangan dunia kembali dicapai peradaban Islam pada abad ke-17 M. Pada tahun 1633 yang bernama Lagari Hasan Çelebi membuat kejutan. Ia berhasil meluncur ke udara setinggi 3000 dengan menggunakan tujuh roket bersayap yang dilontarkan tenaga bubuk mesiu. Ia kemudian terbang dan mendarat dengan menggunakan parasut.